LAPORAN HASIL AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

 

LAPORAN HASIL AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

 

Oleh

 

Fery Setyawan Saputra, S.Pd. (SMP PGRI 7 Wanareja)

CGP Angkatan 4 Kab. Cilacap

Kelas 025-E (Fasilitator: Eko Djuhara Setia Budi)

 

BUDAYA POSITIF - MEMINJAM SESUATU DENGAN SOPAN

 

A.   LATAR BELAKANG

Budaya positif adalah kayakinan dan nilai yang disepakati yang menjadi kebiasaan bersama yang akan dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi suatu pembiasaan. Untuk membangun budaya yang positif, sekolah perlu menyediakan lingkungan yang positif, aman, dan nyaman agar murid-murid mampu memiliki disiplin diri. Disiplin diri mempelajari bagaimana cara mengontrol diri, dan bagaimana menguasai diri untuk memilih tindakan yang mengacu pada nilai-nilai yang dihargai.

Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan anak-anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan dan memiliki motivasi intrinsic. Tujuan disiplin positif adalah menanamkan motivasi untuk menjadi orang yang menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai kebajikan yang mereka percaya. Untuk terbentuknya budaya positif pertama-tama perlu diciptakan dan disepakati keyakinan-keyakinan atau prinsip-prinsip dasar bersama di antara warga kelas.

Salah satu budaya positif sederhana yang ingin diwariskan melalui mata pelajaran Bahasa Inggris dalam kegiatan pembelajaran tatap muka adalah meminjam sesuatu dengan sopan. Sebagian besar murid terbiasa meminjam dengan berteriak atau menunjuk kemudian melempar barang yang mereka pinjam atau kembalikan tanpa berpikir bahwa hal tersebut telah dilakukan dalam waktu yang cukup lama dan menjadi kebiasaan yang harus diperbaiki. Barang yang paling sering dipinjam adalah penghapus tinta (tipe-X). Untuk itu perlu menyepakati keyakinan kelas terkait meminjam sesuatu dengan sopan untuk dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari terutama dengan mengoptimalkan penggunaan Bahasa Inggris sederhana. Paling tidak murid dapat mengucapkan permisi (excuse me) dan terima kasih (thank you) ketika meminjam dan mengembalikan sesuatu.

 

B.   TUJUAN AKSI NYATA

1.    Meminjam sesuatu dengan sopan adalah salah satu keyakinan kelas yang disepakati untuk diterapkan di kelas.

2.    Melatih murid untuk menggunakan bahasa sebagai alat untuk membangun hubungan baik.

3.    Melatih murid untuk berkebhinekaan global (berkomunikasi dalam bahasa Inggris) dengan tetap menjunjung tinggi kearifan lokal (membiasakan sopan santun) dalam kehidupan sehari-hari.

 

C.   DESKRIPSI AKSI NYATA

Aksi nyata ini dilaksanakan di awal semester genap. Situasi pandemi covid-19 di Kabupaten Cilacap mulai membaik sehingga murid sudah diperbolehkan masuk dengan kapasitas 100% dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Adapun langkah-langkah aksi nyata yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1.    Meminta izin kepala sekolah.

2.    Mensosialisasikan kepada rekan guru dan wali kelas pembiasaan apa yang akan ditanamkan kepada murid di kelas.

3.    Melakukan komunikasi dengan murid untuk melaksanakan keyakinan kelas dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

4.    Apabila menemukan murid yang melanggar keyakinan kelas tentang meminjam sesuatu dengan sopan maka guru akan menghentikan kegiatan pembelajaran, kemudian meminta perhatian kelas dan menjelaskan apa yang telah dilakukan murid tersebut dan memvalidasi bahwa tindakan tersebut salah, menstabilkan identitas dan menanyakan keyakinan.

5.    Murid diberi kesempatan untuk menggunakan bahasa dan cara yang sopan untuk meminjam sesuatu, dengan memprioritaskan menggunakan bahasa Inggris sederhana:

-       Permisi (excuse me).

-       Bolehkan saya meminjam tipe-X? (Tipe-X, please)

-       Silahkan (Yes)

-       Terima kasih (Thank you)

-       Sama-sama (You’re welcome)

6.    Beberapa murid di kelas diminta untuk mempraktikan hal yang sama agar menjadi suatu pembiasaan baik.

7.    Melakukan refleksi.

 

D.   TOLAK UKUR KEBERHASILAN

1.    Murid selalu menjalankan keyakinan kelas (meminjam sesuatu dengan sopan) setiap kali meminjam sesuatu terutama penghapus tinta (tipe-X)

2.    Tidak ada lagi siswa yang berteriak-teriak ketika meminjam/mengembalikan sesuatu terutama penghapus tinta (tipe-X) dalam kelas.

3.    Tidak saling melempar ketika meminjam/mengembalikan sesuatu terutama penghapus tinta dalam kelas (tipe-X)

4.    Bahasa Inggris sederhana digunakan dalam kehidupan sehari-hari secara kontekstual ketika meminjam/mengembalikan sesuatu terutama penghapus tinta (tipe-X) dalam kelas.

 

E.    TANTANGAN KEGIATAN

1.    Murid kurang berani menggunakan Bahasa Inggris.

2.    Jika tidak diawasi, murid tetap meminjam dengan cara lama atau dengan cara baru tapi tidak berkata apa pun baik dalam bahasa Indonesia ataupun dalam bahasa Inggris.

 

F.    PROGRAM TINDAK LANJUT

1.    Calon guru penggerak menemukan dan mengamati kebiasaan murid dalam meminjam sesuatu di kelas.

2.    Calon guru penggerak menghentikan kegiatan belajar dan memvalidasi kesalahan murid agar semua murid megetahui.

3.    Calon guru penggerak menstabilkan identitas bahwa semua orang pernah melakukan hal serupa.

4.    Calon guru penggerak menanyakan keyakinan apa yang bisa diperbaiki.

5.    Semua murid memahami bahwa ketiak melakukan kesalahan mereka diharapkan dapat menyadari, segera meminta maaf dan mengungkaplkan alasan mengapa melakukan hal tersebut kemudian segera memperbaikinya.

6.    Calon guru penggerak menjelaskan bahwa setiap kesalahan adalah wajar dan beralasan, yang perlu diklakukan adalah segera memperbaiki dan menjadi pribadi yang lebih baik.

7.    Calon guru penggerak membuat keyakinan kelas bersama murid di akhir Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2021-2022 untuk diterapkan di semester berikutnya.

 

G.   HASIL AKSI NYATA

Menemukan kebiasaan murid yang kurang baik dalam meminjam alat penghapus tinta.
Meminjam dengan cara menunjuk

Meminjamkan dengan cara melempar

Mengembalikan dengan cara melempar tanpa berterima kasih

Berkordinasi dan meminta izin Kepala Sekolah untuk melaksanakan Aksi Nyata.


Menyusun keyakinan kelas bersama murid.


Memberi tugas pada murid untuk menggunakan bahasa Inggris sederhana dalam meminjam sesuatu dengan sopan.
Mengawasi, mengingatkan dan mendampingi murid dalam melaksanakan kesepakatan kelas meminjam sesuatu dengan sopan dalam setiap kegiatan pembelajaran dan melalui grup WA kelas.


Melakukan kordinasi dengan guru lain.

Memonitoring perkembangan kebiasaan murid.


Previous
Next Post »