1.2.a.3. Mulai dari diri - Nilai dan Peran Guru Penggerak

Salah satu hal negatif yang saya alami selama sekolah adalah tawuran pada saat jam kosong pada saat saya berusia 10 tahun dan duduk di bangku kelas IV SD. Kelas IV, V, dan VI memiliki lahan berkebun di belakang sekolah dengan jenis tanaman berbeda untuk kami rawat bersama. Hari itu jam pelajaran IPS oleh Pak Suha, tetapi beliau tidak berangkat karena alasan tertentu. Kami melihat kelas V bermain bola plastik di lapangan belakan sekolah samping kebun dan beberapa siswa, Andri, Ahwan dan Nono berkali-kali menendang bola di dalam kebun kami. Beberapa dari kami memperingatkan dari jendela untuk tidak merusak tanaman singkong kami tetapi anak-anak tersebut terlalu asik. Kami keluar kelas dan melempari mereka agar berhenti bermain disana tetapi dibalas dengan lemparan dan terus terjadi hingga sebuah kaca jendela pecah terkena lemparan pecahan batu bata merah. Bu Sri datang melerai dan mengumpulkan kami. Beliau menasihati dan meminta kami saling bersalaman. Kemudian beliau meminta untuk bersama-sama meminta bantuan orang tu dari siswa yang terlibat untuk mengganti kaca yang pecah. Kami juga diminta untuk merapikan dan merawat kebun bersama.

Sedangkan hal positif saat bersekolah adalah pada saat saya harus kuliah sambil kerja. Setelah lulus SMA tahun 1999 saya bingung harus melanjutkan kuliah ke jurusan apa. Bahkan saya harus berhenti selama 2 tahun. Hobi saya bermain voli, saya isi waktu 2 tahun untuk berlatih voli. Kemudian saya bertemu seorang teman, Arin, mengajak saya menemaninya kursus Bahasa Inggris di Banjarpatroman. Orang tua saya pun sangat senang setelah lebih dari setahun menganggur. Saya jalani kursus selama 4 bulan dan tutor saya kebetulan seorang dosen di Universitas Galuh Ciamis merekomendasikan saya kuliah disana dan orang tua saya pun semakin senang. Saya masuk kuliah tahun 2001. Nilai dan kemampuan saya cukup baik dan saya merasa bahwa saya menemukan jurusan yang tepat. Saya terkesan dengan metode pembelajaran dosen-dosen saya, Pak Guntoro, Pak Rahmat, Pak Surahman, Bu Rita, beliau mampu memotivasi saya untuk belajar. Hingga saya berani menerima tawaran untuk mengajar di SMP PGRI 7 Wanareja pada tahun 2003, saat saya masih kuliah semester 5 hingga saat ini saya masih mengajar di sekolah ini. Saya senang bisa langsung mengaplikasikan ilmu yang saya dapatkan dan penghasilannya dapat membantu uang kuliah saya hingga lulus tahun 2006.

Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat dirasakan dan mungkin masih dapat memengaruhi diri Anda di masa sekarang?

Karena pada masa usia sekolah otak kita bekerja dengan baik dan berkembang dengan pesat. Setiap momen yang dialami akan terrekam dengan detail hingga membentuk jalinan informasi yang selalu diingat. Jika pada masa itu mengalami pengalaman negatif maka akan membentuk trauma dan ingatan negatif yang sulit dilupakan. Demikian juga dengan pengalaman positif. Pada usia tersebut emosi kita masih labil sehingga meninggalkan bekas yang sulit dilupakan pada momen-momen yang dominan. Itulah sebabnya kita masih dapat merasakan momen tersebut hingga sekarang.

Menurut Anda, apa saja peran dari seorang Guru jika dikaitkan dengan trapesium usia?

Setelah memahami bahwa setiap momen yang dominan akan selalu diingat sepanjang hidup maka guru berperan penting dalam menciptakan momen positif/bermakna dalam setiap kegiatan pembelajaran. Guru diharapkan mampu menjadi among yang berpihak pada siswa dengan merancang kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sesuai kodrat anak dalam suasana kekeluargaan dan gotongroyong. Sehingga diharapkan kegiatan tersebut akan selalu dikenang dan bermanfaat dalam kehidupannya.

Buatlah 1-2 kalimat yang dapat menggambarkan nilai-nilai yang Anda percayai sebagai seorang Guru, menggunakan kata-kata berikut: Guru, Murid, Belajar, Makna.

  1. Guru berperan penting dalam menciptakan momen positif/bermakna dalam setiap kegiatan pembelajaran.
  2. Guru diharapkan mampu menjadi among yang berpihak pada murid dengan merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kodrat anak dalam suasana kekeluargaan dan gotongroyong sehingga selalu dikenang dan bermanfaat dalam kehidupannya.

Previous
Next Post »